LOVE AND PROBLEM
TKP DI KYOTO.
Keesokan harinya di TKP, Ryuzaki dan yang lain menuju TKP tempat pembunuhan, disana masih terpasang garis polisi, dan masih ada polisi yang menjaga di TKP
“oh, maaf, warga sipil dilirang kesini” sahut salah satu polisi
Ryuzaki pun mengeluarkan Badge atau tanda pengenal dari Universitas Detective International(UDIN).
“kami detective yang diutus dari UDIN” sahut Shinici
“oh maaf saya tidak tau, saya akan memanggil atasan kami” polisi tersebut memanggil atasannya
Light langsung mnyusuri TKP, untuk mencari barang bukti yang masih tertinggal. Shinici mencari keterang dari polisi yang ada pada saat itu.
“oh Ryuzaki, kami sudah menunggu kalian” sahut kepala polisi Satoru
“bagaimana perkembangannya” Tanya Ryuzaki
“untuk saat ini saya dan lain masih mencari informasi” jawab Kepala polisi Satoru
“Oh begitu, kami akan usahakan kasus ini bisa diselesai, dan kami minta bantuan dari pihak polisi juga, mohon bantuannya” Ryuzaki menunduk
“terima kasih, kami juga minta bantuannya” Kepala polisi juga menunduk
Mereka bertiga pun mulai menyelidiki kasus ini.
ASRAMA WAMMY’s.
Hari pertama Ryuzaki tidak dirumah
“Triiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing” Seperti biasa Jam weker Near, Mello dan Matt berbunyi, namun mereka bertiga bangun bersamaan.
“wah tumben bangunnya pagi” umpat Near melihat Mello dan Matt bangun pagi
“Huaaaaaaaaaaaf” Matt menguap
“kalau tidak ada Ryuzaki siapa yang mau menyiapkan sarapan, mulai hari ini kita bergilirang membuat sarapan” Mello membuat perjanjian
“biar kali ini aku duluan yang masak” Mello kedapur untuk masak
“baguslah” sahut Near dan langsung masuk kamar mandi
“Huaaaaaaaaaf, aku nyiapkan buku aja dulu” Matt masuk kekamarnya
Mereka pun sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing
Selesai mandi Near langsung kekamarnya untuk bersiap-siap kesekolah, Matt langsung kekamar mandi, dan Mello yang sudah selesai masak, langsung kekamar menyiapkan bukunya.
“Gleeeeeek..!!! makanan apaan nich.???, kok ngga enak” umpat Near
“nich nasi goring apa nasi digoreng.???” Near baru makan sedikit langsung meninggalkan makanannya dan langsung berangkat kesekolah
“aku pergi” teriak Near
Selesai mandi, Matt langsung kekamarnya dan dan bersiap-siap kesekolah, dan Mello pun langsung buru-buru mandi
“wah nasi goreng” sahut Matt ketika melihat dimeja ada nasi goring
“aku makan, Gleeeek” Matt makan
“Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah…enak” ternyata Matt merasa enak dengan nasi goring buatan Mello
“tumben enak nich masakan Mello, biasanya nasi gorengnya rasa coklat, tapi kali ini lumayan lah” Matt memuji makan Mello
Dan Mello pun datang dan ikut makan, setelah siap pergi kesekolah
“Mello, tumben nasi gorengmu enak” puji Matt
“Gleeeeek…” Mello menelan nasinya
“Wueeeeeek…prasaan ngga enak dech” batin Mello ketika mencicipi nasi goreng buatannya sendiri
“wah enak, wah sudah jam 7, ayo kita kesekolah” Mello langsung meninggalkan makannya
“hai..hai…nasi mue bagaimana,,aku makan ya” Matt langsung makan nasi goreng Mello
“makan aja…buruan” Mello langsung kedepan
“iyayayayaya” sahut Matt
Selesai Matt makan mereka langsung pergi kesekolah
SENIOR HIGH SCHOOL DETECTIVE.
“Teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet” bunyi bel masuk pun terdengar
“selamat pagi anak-anak” sahut Pa’ Teru masuk kelas, sambil membawa seorang perempuan
“selamat pagi pak” sahut anak-anak yang lain
“kali ini kita kedatang murid baru, ayo langsung saja kamu memperkenalkan nama kamu” Pa’ Teru mempersilahkan murid baru tersebut
“baiklah, terima kasih sebelumnya” sahut perempuan tersebut
“hah…kayanya aku pernah liat tuch cewe” batin Mello
“wah cewe cantik lagi nich” umpat Matt
“perkenalkan nama saya Haibara, kalian dapat memanggil saya Ai”
“saya murid pindahan dari Taiyo International School”
“apa ada yang ingin ditanyakan” sahut Ai murid baru tersebut
“saya, kenapa kamu pindah” sahut Ichigo seorang ketua kelas
“oh, sebelumnya nama kamu siapa.?” Tanya Ai
“oh, nama saya ichigo” jawab ichigo
“baiklah, saya pindah karena kedua orang tua saya baru saja pindah ke daerah sini, jadi terpaksa saya ikut pindah sekolah” jawab Ai
“pelajaran kesukaan kamu apa.?” Sahut Near
“oh, pelajaran kesukaan saya adalah Matematika, karena kata teman saya sich saya memiliki kemampuan mengingat fotografis” jawab Ai
“kok dia tidak menanyakan namaku” batin Near
“Ai, kamu punya obeng ngga.?” Tanya Matt
“obeng, apa harus bawa obeng ya, ngga ada tuch ?” Ai kebingungan
“kalau no hape ada kan” sahut Matt
“huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu” teriak murid-murid lain
“oh, heheheh…ada kok, di catat ya. 08521132000” Jawab Ai
“Ai, bapak kamu detective ya.?” Tanya Mello
“iya, kok tau” jawab Ai
“karena kau telah menyelidiki hati ku” jawab mello tidak mau kalah
“huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu” teriak murid lain lagi
Dan pertanyaan lain pun berdatangan dari muri-murid lain
“kalau tidak ada lagi yang nanya, Ai kamu bisa duduk di sebelah Near, di situ” sahut Pa’ Teru
“terima kasih pa” jawab Ai
“mohon bimbingannya” Ai nunduk kepad murid yang lain dan langsun duduk disebelah Near
Universita Detective International(UDIN).
“tok…tok..tok” suara pintu diketok
“masuk” sahut dosen Watari
“ada apa bapak memanggil saya” sahut seorang perempuan yang baru masuk
“oh kamu, bapak baru saja mendapat kiriman dari kepolisian tentang masalah narkoba” dosen Watari menjelaskan
“kasus narkoba.?” Tanya perempuan tersebut
“benar, kamu saya tugaskan untuk menyelidiki kasus ini, karena cumin kamu yang cock dengan kasus ini, ini ambil” dosen watari menyerakan amplop”
“terima kasih pa” sahut perempuan tersebut
“iya sama-sama” jawab dosen watari
Perempuan tersebut pergi keluar dari ruang dosen Watari.
“Teeeeeeeeeeeeeeeeet” jam istirahat pun terdengar, murid-murid berlarian keluar, Namun Ai tetap dikelas bersama Near
“kamu detective ya.?” Bisik Near kepada Ai, yang curiga kalau Ai itu seorang detective
“maksud kamu” Tanya Ai
“kamu sedang menyelidikin sesuatu kan disekolah ini” Tanya Near lagi
“aku tidak mengerti dengan apa yang kau bicarakan, aku kebelakang dulu ya” Ai keluar kelas
Ternyata bukan hanya Near yang curiga dengan Ai, ketua kelas pun Ichigo, merasa curiga dengan Ai, yang dari tadi memperhatikan Ai
“Pein, sebaiknya kita berhati-hati” bisik Ichigo di WC bersama Pein
“Maksud kamu.?” Tanya Pein
“Kau tau kan anak baru itu, sepertinya dia bukan orang macam-macam” bisik Ichigo maklum naluri seorang calon detective, jadi bisa mengetahui gerak-gerik seseorang
“dia polisi ya” jawab Pein
“bisa jadi, kamu bawa barangnya ngga.?” bisik Ichigo
“bawa, nie(mengeluarkan beberapa butiran obat dari kantongnya)” jawab Pein
“Pletak…” Ichigo menjitak Pein
“kau bodoh ya, berani-beraninya kau taruh barang itu di kantong celanamu” bentak Ichigo dengan nada pelan
“cepat taruh di semak-semak dekat sekolah, sekarang” bisik Ichigo sambil bergegas pergi
“Aku mengerti sekarang” Batin seorang anak yang diam-diam menguping
“Hi ichigo” sahut Near yang baru mau ke WC, namun Ichigo tidak menghiraukan Near
“wah ada Pein, kamu ngapain.?” Sahut Pein ketika masuk WC
“oh tidak apa-apa” jawab Pein dan langsung berlari keluar WC
Sementara itu, Mello dan Matt asyik makan di kantin
“Mello, liat itu” bisik Matt sambil menunjuk ke arah seorang cewe yang baru masuk kantin
“hi, Ai” teriak Mello dari sisi kantin dan sambil melambai
“oh kalian, kalian saudara Near ya.?” Tanya Ai
“saudara.?” Siapa yang bilang” Tanya balik Mello
“tadi Near yang cerita” jawab Ai
“ ==” , tuch anak buat cerita asal aja” batin Mello
“eh tau ngga, kemarin pas sore-sore aku sepertinya pernah liat kamu dech” sahut Mello
“hah…kapan” Ai kebingungan
“Mello, Ai aku duluan ya” sahut Matt yang ingin kembali ke kelas
“yah…sana aja kau” sahut Mello
“kemarin sore, apa jangan-jangan perasaan ku aja ya” jawab Mello
“akh aku tidak tau” Ai tambah bingung.
“Teeeeeeeeeeeeeeeeeeet” jam masuk terdenga murid-murid pun masuk kelas
“wah sudah masukkan” kata Ai sambil bergegas kekelas
“wah iya, ayo kita kekelas” sahut Mello
Jam pada saat itu adalah jam TIK, jadi semua anak ke lab computer.
Pada jam ini Matt asyik maen game online yang diam-diam dia install sendiri
“hi Near, kamu lagi ngebrowsing apa” Tanya Ai tiba-tiba yang sedang melihat ke monitor
“oh Ai, ngga cuman cari-cari kasus detective doank, siapa tau ada yang menarik” jawab Near
“Oh, Oya ketua kelas mana ya, kok ngga ada.?”Tanya Ai sambil mencari-cari Ichigo
“oh, Ichigo, kalau jam-jam kayak gini biasanya dia cumin dikelas” jawab Near
“Oh, Ya udah ya, aku mau liat yang lain” Ai pergi dari kursi Near
“HAIBARA, hmmmmmmm tidak ada nama Ai ternyata di website UDIN” ternyata Near mencari murid yang bernama Haibara di website UDIN, dan ternyata tidak menemukannya
“apa dia memakai nama samara.???” Batin Near
Sementara itu Mello yang tidak masuk ke LAB computer melihat Pein menaruh sesuatu di semak-semak.
“lalalallalalalalala” Mello berjalan di koridor kelas, sambil bersiul-siul
“hmmmmm…itu kan Pein, apa yang dia lakukan disana” batin Mello
Ketika Pein pergi, Mello diam-diam kesana dan melihat apa yang pein letakkan di semak-semak tersebut, dan ternyata Mello menemukan 2 butir ectasy.
“obat apa ini.??? Jangan-jangan” batin Mello
“Teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet” jam pulang pun terdengar, murid-murid segera pulang. Near seperti biasa pulang dengan naik Bis, dibis dia terus memikirkan siapa Ai. Mello dan Matt pun pulang bersamaan.
ASRAMA WAMMY’s.
“eehehhehe….kalian percaya ngga kalau Ai itu seorang detective” sahut Near ketika datang keruang tengah
“detective, Codet(calon detective) mungkin” jawab Matt sambil memainkan gamenya
“hmmmmm…jadi gitu ya” sahut Near dan langsung kekamarnya
“eh, tadi pas mau pulangan aku melihat Pein sedang meleakkan sesuatu di semak-semak, tau ngga apa yang dia taruh? dua butir obat yang ngga jelas” sahut Mello dengan tiba-tiba
“2 butir obat” Near langsung berhenti dan langsung duduk disebelah Mello yang sedang menonton TV
“akh…paling-paling obat sakit kepala yang dibuangnya karena dia malas minum obat, dia memang sering sakit kepala” jawab Matt
Tiba-tiba hujan pun datang dengan deras, karena memang dari tadi sore sudah mendung
“wah hujan” sahut Matt
“bener, kau liat Pein meletakkannya” Tanya Near
“bener lah” jawab Mello
Near langsung kekamarnya.
TKP DI KYOTO.
“hmmmmm…sudah sore, sebaiknya kita hentikan sementara penyelidikan hari ini, biar saya dan teman saya yang melanjutkan, untuk besok biar kami yang menyelidiki kasus ini” sahut Ryuzaki pada kepala polisi
“Baiklah,” jawab kepala polisi Satoru
Para polisi pun langsung meninggalkan TKP, Ryuzaki, Shinici dan Light pun kembali ketempat mereka menginap
“Hmmmmm…ternyata ada beberapa saksi yang berhubungan dengan kasus ini” sahut Shinici sambil mengeluarkan berkas-berkasnya
“aku juga menemukan beberapa barang yang diduaga bisa menjadi petunjuk, namun sepertinya masih banyak yang tertinggal, besok aku akan mencarinya lagi” sahut Light sambil mengeluarkan foto-foto barang tersebut
“baiklah, kita mulai menyelidiki kasus ini, besok kita akan mencari barang bukti lain” sahut Ryuzaki sambil melihat berkas-berkas tadi
“Akh aku capek” sahut Shinici
“oh baiklah, kau bisa istirahat” jawab Ryuzaki
Di ruang itu hanya ada Ryuzaki dan Light.
“aku perhatikan sepertinya kau ada masalah light” sahut Ryuzaki ketika Light sedang melihat berkas-berkas yang ada
“maksud kamu” Light mengelak
“sudah lah naluri detective ku mengatakan kau ada masalah, lagi pula kalau kita sedang mendapatkan masalah, masalah yang akan kita pecahkan akan sulit untuk di pecahkan, kau sudah tau itu kan” jawab Ryuzaki
“kau benar juga, jadi ini masalah aku dengan Misa, pacar ku” Light menjelaskan masalah dia pada saat itu kepada Ryuzaki
RanZhi.sC_DN-Ger's
Tidak ada komentar:
Posting Komentar